Sabtu, 26 Agustus 2017

ANALISIS VIDEO SEX, LIES, AND CIGARETTES






Dalam video ini kita dapat melihat, bahwa banyaknya perokok di Indonesia dari berbagai kalangan dan bahaya dari merokok. Rokok merupakan zat adiktif yang dapat membuat pemakainya kecanduan. Kita sebagai negara berkembang Indonesia, dijadikan sebagai target pemasaran oleh pengusaha-pengusaha asing. Kesadaran masyarakat yang rendah atas dampak dari bahayanya merokok, membuat mereka dibodohi oleh iklan-iklan yang terpampang diberbagai media.

Peristiwa ini dapat kita lihat sebagai masalah sosial, karena kita dapat melihat berbagai penyimpangan yang terjadi di video tersebut. Menurut saya, masalah sosial ini masuk ke dalam teori fungsional teori konflik dan teori interaksi simbolis.

TEORI FUNGSIONALIS
Teori fungsionalis dicetuskan oleh Emile Durkheim, Auguste Comte dan Herbert Spencer. Menurut teori ini, semua bagian masyarakat, seperti keluarga, ekonomi, dan sekolah, mempunyai fungsinya masing-masing dalam masyarakat. Keluarga membesarkan anak, sekolah mengajarkan pengetahuan dan lembaga ekonomi menyedikan pekerjaan. Semua bagian masyarakat ini saling bekerja sama untuk membangun tatanan sosial yang stabil. Jika salah satu bagian dari masyarakat ini tida menjalankan fungsinya dengan baik, terjadilah ketidakaturan sosial dalam bentuk masalah sosial.

https://www.vemale.com/keluarga/97116-ingat-perokok-cilik-ardi-rizal-ini-kabar-terbarunya-sekarang.html

Dalam kasus ini, peranan keluarga dalam perkembangan dan pertumbuhan seorang anak sangatlah penting.
Ardi Rizal sejak 2 tahun bayi perokok aktif berasal dari Sumatra Selatan, ia merokok diumurnya yang sangat dini. Ia merokok bukan karena iklan atau pun gadget yang ada, tetapi karena ia meniru kedua orang tua yang juga perokok aktif. Itulah yang membuat fungsi keluarga sangat penting bagi seorang anak yang baru bertubuh dan berkembang, karena ia akan meniru segala aktifitas yang dilakukan oleh orang tuanya tanpa tau salah atau benar.

TEORI KONFLIK
Teori konflik dicetuskan oleh Karl Max. Menurut nya, masalh sosial timbul dari berbagai macam konflik sosial. Hal yang pling penting dan umum adalah konflik kelas, ras atau konflik etnis, dan konflik gender. Setiap konflik muncul dari ketimpangan antara yang kuat dan yang lemah.

Dalam kasus ini, konflik antar kelas sangat terlihat antara kaum borjuis dan poletra. Ketidaksetaraan dalam sistem kapitalisme membuat kaum borjuis sebagai pemilik faktor produksi, seperti pabrik dan mesin bertindak semaunya terhadapa kamu poletra.

Dapat kita buktikan dari mereka, pengusaha rokok sebagai kaum borjuis yang memiliki faktor produksi tersebut, mereka menguasai bahkan mengendlikan konsumen (rakyat indonesia yang kebanyakan ekonomi menengah ke bawah bisa disebut poletra) untuk membeli rokok dengan harga terjangkau. Pengusaha tersebut tidak memperdulikan akan dampak yang terjadi bagi pengonsumsinya, mereka hanya berfikir bahwa keuntungan yang mereka dapatkanlah yang terpenting. Padahal rokok sangatlah merusak kesehatan, dan yang mengonsumsi pun bukan hanya orang dewasa, banyak juga anak yang dibawah umur 17 tahun mengonsumsi rokok.

TEORI INTERAKSI SIMBOL
Teori interaksi simbolik ( Symbolic Interaction Theory ) adalah hubungan antara simbol dan interaksi. Menurut Mead, orang bertindak berdasarkan makna simbolik yang muncul dalam sebuah situasi tertentu. Sedangkan simbol adalah representasi dari sebuah fenomena, dimana simbol sebelumnya sudah disepakati bersama dalam sebuah kelompok dan digunakan untuk mencapai sebuah kesamaan makna bersama.


Hasil gambar untuk new generation is born adv cigarettes
https://www.pinterest.com/mclaurinscott/lucky-strike-cigarette-ads/
Dalam masalah ini, para pengusaha rokok memanfaatkan iklan sebagai media publisitas produknya. iklan yang terdapat di televisi maupun papan reklame, itu semua penipuan publik yang dibuat agar masyarakat terpengaruh bahwa rokok itu baik. contoh, suatu iklan rokok dimana seseorang terlihat keren bila merokok. Itu semua dilakukan agar masyarakat tertarik dan terbawa dalam pikirannya bahwa dengan merokok membuat mereka sama dengan seperti yang ada di iklan. Dan iklan tersebut membuat para kaum muda terbawa agar mereka membeli produk rokok tersebut.


Pasti banyak diantara masyarakat berpendapat " Mengapa pemerintah tidak melarang penjualan rokok di Indonesia?". Saya yakin pemerintah punya pertimbangan akan hal itu, karana dapat kita ketahui bahwa pajak yang dihasilkan oleh penjualan rokok sangat besar bermilyar-milyar bahkan bertriliun-triliun, tidak hanya itu, jutaan masyarakat indonesia berprofesi sebagai buruh pabrik rokok. Itulah berbagai pertimbangan yang harus pemerintah pikirkan, dan mungkin masih banyak lagi yang harus pemerintah pertimbangkan dengan matang.
Dan menurut saya, bukan hanya pemerintah saja yang harus berfikir untuk membenahi masalah ini, tetapi kesadaran masyaraktlah yang sangat berperan penting akan masalh ini. Karena jika masyarakat merubah sikap dengan tidak merokok, saya yakin sedikit demi sedikit akan ada perubahan dan mungkin Indonesia bisa menjadi negara bebas dari rokok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar